diWeltevreden.[ii] Organisasi yang baru muncul itu, yang sebagian besar anggotanya merupakan pelajar Jawa dari STOVIA,[iii] merumuskan tujuan organisasinya dengan suatu konsep yang samar-samar tentang "kemajuan bagi Hindia". Akan tetapi, jangkauannya masih terbatas pada penduduk Pulau Jawa dan Madura dengan alasan
SekolahSTOVIA berada di Kota?? Medan Bandung Surabaya Jakarta Semua jawaban benar Jawaban: D. Jakarta Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sekolah stovia berada ??">Read More »
Salahsatu museum yang menarik yang dapat dikunjungi di wilayah Jakarta adalah Museum Kebangkitan Nasional atau lebih dikenal dengan sebutan STOVIA (School Tot Opleding Van Inlandsche Artsen) yang secara resmi dibuka pada 1902. Walau letaknya di pusat Ibu Kota, pengunjungnya tergolong sedikit dan keberadaannya tidak terlalu diketahui.
Dariberbagai sumber disebutkan, bahwa lokasi Kerkhof Laan itu jauh dari tembok kota Batavia, yang posisinya ketika itu berada di Kota Tua sekarang. Sekalipun hanya terpaut jarak sekitar 7 kilometer, demikian dikisahkan jika ada warga Batavia meninggal, maka usungan jenasah dibawa menggunakan perahu atau sampan menyusuri kanal-kanal kota hingga
PendirianSTOVIA didorong oleh kekhawatiran akan kurangnya tenaga kesehatan dalam menghadapi berbagai macam penyakit berbahaya di Hindia Belanda. STOVIA banyak melahirkan para tokoh-tokoh pergerakan seperti Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Dr. Sutomo yang nantinya akan mendirikan organisasi pertama, yaitu Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Sejakmasih remaja, ia sudah berani meninggalkan kampung halamannya, merantau ke Pulau Jawa. Bahkan, masa tuanya pun dihabiskannya di perantauan. Abdul Muis lulusan Sekolah Eropa Rendah (Eur. Lagere School atau yang sering disingkat ELS). Ia pernah belajar di Stovia selama tiga setengah tahun (1900--1902).
SekarangMuseum bekas gedung STOVIA ini masih kokoh dan nuasa keheningan disana masih tetap kerasa meski berada di tengah-tengah kebisingan dan carut marut kota Jakarta. Berbagai alat kedokteran yang canggih di zaman mereka dulu masih tertata rapi di sana.
hfcvWN. On 25 Aug 2021 Gedung STOVIA/Adhi Muhammad Daryono/Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Setiap tanggal 20 Mei bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Tanggal tersebut merupakan lahirnya organisasi Budi Utomo, salah satu organisasi pergerakan nasional di kalangan pemuda untuk mencapai kemerdekaan. Pendirian organisasi tersebut berada di Gedung STOVIA atau School tot Opleiding van Indische Artsen, sekolah pendidikan dokter untuk kaum pribumi pada 20 Mei 1908. Gedung STOVIA terletak di Hospitaalweg - Gang Menjangan kemudian menjadi Jl. Abdurrahman Saleh No. 26, Kampung Ambon, Kelurahan Senen, Kecamatan Senen, Wilayah Jakarta Pusat. Pembangunan gedung dimulai pada tahun 1899. STOVIA merupakan penyempurnaan dari sistem pendidikan kedokteran Sekolah Dokter Jawa yang didirikan pada 1851 di Rumah Sakit Militer Weltevreden, sekarang Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto yang berada tidak jauh dari lokasi Gedung STOVIA. Para Mahasiswa STOVIA banyak yang menjadi tokoh pergerakan nasional Indonesia seperti Dokter Ciptomangunkusumo, Dokter Sutomo, Dokter Wahidin Sudirohusodo, Dokter Setiabudi Douwes Dekker dll. Pada 5 Juli 1920 pemerintah kolonial Belanda memindahkan seluruh kegiatan pendidikan STOVIA ke Salemba. Sedangkan di gedung STOVIA lama dipergunakan untuk asrama pelajar. Baru pada 1926, asrama pelajar pun hijrah ke wilayah Salemba. Pemerintah kolonial Hindia Belanda kemudian memanfaatkan gedung STOVIA sebagai tempat pendidikan sekolah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs MULO yang berarti pendidikan dasar lebih luas atau setara SMP di masa sekarang. Pada 20 Mei 1974, Gedung Kebangkitan Nasional diresmikan Presiden Soeharto sebagai Gedung Kebangkitan Nasional. Pada 27 September 1982 pengelolaan Gedung Kebangkitan Nasional dialihkan dari Pemerintah DKI Jakarta pada pemerintah pusat, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian, pada 12 Desember 1983, berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selain jadi cagar budaya, gedung ini juga dimanfaatkan sebagai museum untuk melestarikan sejarah kebudayaan masa lalu. Letak museum itu berada di Jalan Dr Abdul Rahman Saleh, Senen, Jakarta Pusat.
Berwisata atau mencari obyek rekreasi nggak perlu selalu keluar kota. Buat kamu yang tinggal di Jakarta, ada banyak sekali tempat wisata yang masih bisa kamu kunjungi. Mulai dari wisata alam, wahana permainan, hingga belajar sejarah di museum bisa menjadi pilihan. Di Jakarta sendiri ada banyak sekali museum bersejarah yang bisa kamu kunjungi untuk melepas penat sekaligus menambah wawasanmu. Nah itulah yang menjadi pembahasan kali ini dari Podcast Jajan Sejarah bareng Dua Farid!. Seperti biasa, pada episode kali ini dua cowok pecinta kuliner ini akan mengajak kamu jalan-jalan ke tempat bersejarah, sekaligus mencari berbagai kuliner enak di daerah Jakarta! baca juga Peringatan Harkitnas Di Museum Kebangkitan Nasional [FOTO] Gedung Stovia, Saksi Sejarah Hari Kebangkitan Nasional Seminar Indonesia Menuju Ekonomi Berkeadilan Tujuan kali ini adalah sebuah gedung bersejarah yang berada di pusat kota Jakarta yakni Gedung Stovia. Gedung itu sendiri kini telah berubah menjadi Museum Kebangkitan Nasional! Penasaran akan bagaimana keseruannya? Langsung simak obrolan mereka lewat Podcast Jajan Sejarah di RCTI+ yuk! Podcast Jajan Sejarah di RCTI+ Sekolah kedokteran di Indonesia kini memang sudah banyak tersebar di berbagai daerah. Tapi jauh sebelum itu, cikal bakal sekolah dokter di tanah air berawal dari sini, Stovia School tot Opleiding van Indische Artsen yang berada di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Gedung yang sampai sekarang masih berdiri kokoh sebagai Museum Kebangkitan Nasional ini pun menjadi saksi berbagai fase perjuangan kemerdekaan. Saat pertama kali dibangun, Gedung Stovia memang dibuat untuk menjadi sekolah kedokteran bagi pribumi. Tapi di tempat itu pula tempatnya di ruang anatomi, organisasi pergerakan Budi Utomo lahir. "Jadi di tahun 1908 tanggal 20 Mei, di situlah mahasiswa-mahasiswa kumpul, terus akhirnya mencetuskan Budi Utomo," ucap Farid dalam siaran Podcast Jajan Sejarah. Selain itu, gedung Stovia juga menjadi saksi masa penjajahan Jepang. "Waktu Jepang masuk sekitar tahun 42 sampai dengan 12 tahun kedepannya, gedung ini difungsikan sebagai kamar tahanan pasukan Belanda yang melawan Jepang," ucap Farid. Kemudian gedung ini juga dipakai untuk tempat tinggalnya keluarga Belanda dan keluarga asal Indonesia Timur. Mau tahu gimana kelanjutan cerita mereka? Dengarkan selengkapnya hanya di Podcast Jajan Sejarah eksklusif di RCTI+.[]
- Jejak sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, kini dapat dilihat di Museum Kebangkitan Nasional. Lokasinya ada di Jalan Abdul Rachman Saleh Nomor 26, Senen, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat." Museum Kebangkitan Nasional ini dulunya gedung STOVIA School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, ada ruang kelas, asrama, ruang guru, hingga kantin yang dulu digunakan para pelajar STOVIA," kata Educator Museum Kebangkitan Nasional Titis Kuncoro Wati kepada Jumat 12/5/2023. Baca juga Museum Kebangkitan Nasional Jakarta Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Cara menuju ke Museum Kebangkitan Nasional, Naik Transjakarta dan KRL Museum ini bisa dikunjungi setiap hari kecuali Senin dan Libur Nasional, mulai pukul WIB sampai pukul WIB. Jika berkesempatan mampir ke Museum Kebangkitan Nasional, kamu akan melihat arsitektur bangunan bergaya kuno Hindia Belanda, serta replika barang yang kini menjadi pajangan. Ide spot foto di Museum Kebangkitan Nasional Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan untuk berfoto di beberapa spot di Museum Kebangkitan Nasional berikut ini 1. Di asrama pelajar STOVIA Pernah melihat deretan tempat tidur di rumah sakit yang ada di film Harry Potter? Baik susunan maupun ornamennya, ternyata mirip dengan yang ada di asrama pelajar Stovia ini. Lantai asramanya masih berupa semen, tempat tidur single lengkap dengan kasur, bantal, dan sprei berwarna putih. Baca juga 5 Aktivitas di Museum Kebangkitan Nasional, Masuk ke Asrama pelajar STOVIA Kamu bisa berpose seperti sedang berjalan di bagian tengah deretan tempat tidur. Cahaya di ruangan ini tidak terlalu terang, tapi cukup memadai jika hendak berfoto. 2. Di ruang pameran Ruangan pameran tempat memajang bukti sejarah bisa dijadikan sebagai spot foto. Seperti di dekat patung para pendiri organisasi Budi Oetomo maupun di ruangan koleksi Dokter Wahidin. / Suci Wulandari Putri Berpose di ruangan pameran. Perlu diketahui, ada beberapa spot di ruangan pameran yang pencahayaannya kurang bagus. Jika ingin mendapatkan hasil foto terbaik, kamu bisa berpose di pajangan dekat jendela. 3. Di depan daftar lulusan STOVIA Di bekas ruangan guru, tepatnya di ruangan khusus lulusan Stovia, terdapat sebuah papan hitam berukuran besar berisi daftar nama dokter lulusan Stovia pada masanya. / Suci Wulandari Putri Berpose di depan daftar lulusan Stovia. Di sini, kamu bisa berpose menghadap ke papan hitam, gunakan mode potret di kamera ponsel untuk variasi foto. Baca juga Panduan Lengkap ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka